Definisi Tasawuf/Sufi
ata “Shufi” berasal dari bahasa
Yunani “Shufiya” yang artinya: hikmah. Ada pendapat lain yang mengatakan
bahwa kata ini merupakan penisbatan kepada pakaian dari kain “Shuf”
(kain wol) dan pendapat ini lebih sesuai karena pakaian wol di zaman dulu
selalu diidentikkan dengan sifat zuhud, Ada juga yang mengatakan bahwa memakai
pakaian wol dimaksudkan untuk bertasyabbuh (menyerupai) Nabi ‘Isa Al Masih ‘alaihi
sallam (Lihat kitab kecil “Haqiqat
Ash Shufiyyah Fii Dhau’il Kitab was Sunnah” (hal.13), tulisan Syaikh DR.
Muhammad bin Rabi’ Al Madkhali).
Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: “Ada perbedaan pendapat dalam penisbatan kata “Shufi”,
karena kata ini termasuk nama yang menunjukkan penisbatan, seperti kata “Al
Qurasyi” (yang artinya: penisbatan kepada suku Quraisy), dan kata “Al
Madani” (artinya: penisbatan kepada kota Madinah) dan yang semisalnya.
Ada
yang mengatakan: “Shufi” adalah nisbat kepada Ahlush Shuffah (Ash
Shuffah adalah semacam teras yang bersambung dengan mesjid Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, yang dulu dijadikan tempat tinggal sementara oleh
beberapa orang sahabat Muhajirin radhiallahu ‘anhum yang miskin, karena
mereka tidak memiliki harta, tempat tinggal dan keluarga di Madinah, maka
Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan mereka tinggal
sementara di teras tersebut sampai mereka memiliki tempat tinggal tetap dan
penghidupan yang cukup. Lihat kitab Taqdis Al Asykhash tulisan Syaikh
Muhammad Ahmad Lauh 1/34, -pen), tapi pendapat ini (jelas) salah, karena kalau
benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah: “Shuffi” (dengan
huruf fa’ yang didobel).
Ada
juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shaff” (barisan) yang terdepan
di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla , pendapat ini pun salah, karena kalau
benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah “Shaffi” (dengan
harakat fathah pada huruf “shad” dan huruf “fa’” yang
didobel. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shafwah”
(orang-orang terpilih) dari semua makhluk Allah ‘Azza wa Jalla , dan
pendapat ini pun salah karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya
adalah: “Shafawi”.
Ada juga yang
mengatakan nisbat kepada (seorang yang bernama) Shufah bin Bisyr bin Udd bin
Bisyr bin Thabikhah, satu suku dari bangsa Arab yang di zaman dulu (zaman
jahiliah) pernah bertempat tinggal di dekat Ka’bah di Mekkah, yang kemudian
orang-orang yang ahli nusuk (ibadah) setelah mereka dinisbatkan kepada mereka,
pendapat ini juga lemah meskipun lafadznya sesuai jika ditinjau dari segi
penisbatan, karena suku ini tidak populer dan tidak dikenal oleh kebanyakan
orang-orang ahli ibadah, dan kalau seandainya orang-orang ahli ibadah dinisbatkan
kepada
mereka
maka mestinya penisbatan ini lebih utama di zaman para sahabat, para tabi’in
dan tabi’it tabi’in, dan juga karena mayoritas orang-orang yang berbicara atas
nama shufi tidak mengenal qabilah (suku) ini dan tidak ridha dirinya
dinisbatkan kepada suatu suku yang ada di zaman jahiliyah yang tidak ada
eksistensinya dalam islam. Ada juga yang mengatakan –dan pendapat inilah yang
lebih dikenal- nisbat kepada “Ash Shuf” (kain wol
0 komentar:
Posting Komentar