(I'JAZ 'ADADI)
Al-Quran Al-Karim, seluruh isinya merupakan
mukjizat. Simbol-simbol maknanya, yaitu lafaz-lafaznya, juga merupakan
mukjizat; dan ketika makna tersebut dilekatkan kepada sebuah lafaz, ia memberi
makna kepada kata. Kata-kata Al-Quran, dengan susunannya yang teratur pada
serangkaian mukjizat terbesar ini menerangkan i’jaz AI-Quran kepada kita
dengan sangat jelas. Katakata dalam Al-Quran, dengan sejumlah pengulangannya,
juga merupakan mukjizat. Jumlah kata-kata dalam AI-Quran yang menegaskan
kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Quran
yang menjadi lawan atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau di antara
keduanya ada nisbah kebalikan atau kontradiktif. Apabila jumlah kata-kata yang
ada dalam AlQuran merupakan mukjizat, maka begitu pula huruf-hurufnya.
Jumlah-jumlah huruf tertentu dalam Al-Quran, pada dasarnya, merupakan mukjizat
yang agung. Mukjizat dalam Al-Quran tidak hanya terbatas pada ayat-ayat
mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya, serta
pengetahuanpengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah
yang ada dalam Al-Quran itu sendiri. Begitu juga jumlah pengulangan kata dan
hurufnya. Fenomena i’jaz 'adadi pada Al-Quran bukanlah temuan baru, akan
tetapi sudah melewati lintasan sejarah yang panjang. orang-orang yang melakukan studi tentang 'ulum
Al-Quran sejak dahulu sudah menyadari adanya fenomena tersebut. Mereka
menyadari bahwa pemakaian huruf dan kata dengan jumlah tertentu memiliki maksud
dan tujuan tertentu. Sehingga mereka bentpaya menyingkap' rahasia hubungan
antara jumlahjumlah tersebut dengan makna-makna katanya. Misal, kaum Salaf begitu memperhatikan huruf-huruf muqaththa'ah
pada permulaan-permulaan sebagian surat pada Al-Quran; mereka menyadari
bahwa pada pengulangan huruf-huruf muqaththa'ah tersebut terdapat
makna-makna tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar