Para
Penghuni Surga
Ungkapan ashab al-jannah (para penghuni surga)
dalam AlQuran disebut sebanyak 12 kali. Yang dimaksud dengan surga ialah yang
ditetapkan Allah bagi orang-orang yang benar, bukan surga dunia sebagaimana
dimaksudkan dalam firman Allah SWT: "Sesungguhnya Kami uji mereka
sebagaimana Kami uji penghuni-penghuni surga …..." Surga yang
dimaksudkan oleh ayat ini adalah surga dunia. Ada pun pada ayat selain ini,
surga yang dimaksud adalah surga yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi
hamba-hambaNya yang saleh. Kata ashab al-jannah yang disebut 12 kali,
sama dengan banyaknya Khalifah sepeninggal Rasulullah saw., sebagaimana disebutkan
di dalam ayat-ayat berikut ini:
1. .........Dan
orang-orang beriman serta beramal saleh, mereka itu para penghuni surga (ashab
al -jannah). (Al-Baqarah: 82)
2. .........Kami tidak
memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kemampuannya,
mereka itulah para penghuni surga (ashab al-jannah). (Al-A'raf:
42).
3. 3. Dan para penghuni
surga (ashab al-jannah) berseru ......... (AIA'raf: 44)
4. ......... Dan mereka
menyeru penghuni surga (ashab al-jannah): "Limpahkanlah
kepada kami sedikit air ......... (Al-A'raf: 50)
5. .........Dan mereka
tidak ditutup: debu hitam, tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah para penghuni
surga (ashab al-jannah). (Yunus: 26).
6. ...... Dan merendahkan
diri kepada Tukan mereka, mereka itu adalah para penghuni surga (ashab al-jannah) (Hud: 23).
7. Sesungguhnya para
penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu
bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (Yunus: 55).
8. Para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu paling baik
tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (AI-Furqan: 24)
9. ...... dan Kami ampuni
kesalakan-kesalahan mereka, bersama para penghuni surga (ashab aljannah) ...... (Al-Ahqaf:
16)
10. Tiada sama penghuni
neraka dengan penghuni surga (ashab aljannah). (Al-Hasyr: 20)
11. ...... para penghuni
surga (ashab
al-jannah) itulah
orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)
12. ...... Dan para penghuni
surga (ashab al-jannah) berseru: "Salamun'alaikum"
...... (Al-A'raf: 46)
Orang-Orang Pilihan (Al-Musthafun)
Setelah Rasulullah saw.
Kata ishthafa (memilih) berikut turunan katanya,
dengan pengertian legitimasi Allah SWT kepada orang-orang pilihan dari dan atau
bagi makhluk-Nya, disebut 12 kali dalam Al-Quran. Sesuai dengan jumlah pilihan
Allah SWT sepeninggal Rasulullah saw. untuk menyelenggarakan pemerintahan di
kalangan umatnya dan mewarisi Al-Kitab. Allah berfirman:
Dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu AIKitab itulah yang benar, dengan
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya AIIah benar-benar
mengetahui lagi Maka melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. Kemudian kitab itu Kami
wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-kamba Kami; lalu di
antara mereka (hamba-hamba, bukan di antara orang-orang pilihan) ada yang menganiaya diri mereka
sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.... (Fathir:31-32).
Maka yang dimaksud dengan "sabiqu" (yang
lebih dulu berbuat baik) adalah Imam yang dipilih dan diwarisi Kitab oleh Allah
SWT; "muqtashid" adalah orang yang konsisten dengan
kebijaksanaan Imam; sedangkan "dhalimu linafsihi" adalah orang
yang keluar dari jalur Imam. Dalam pengertian seperti itulah, kata ishthafa
berikut turunan katanya tercantum dalam ayat-ayat berikut:
1. ..... Sesungguhnya Allah
telah memilih (isthafa) agama ini bagimu ..... (AI-Baqarah:
132)
2. Sesungguhnya Allah telah
memilih (isthafa) Adam, Nuh, keluarga
Ibrahim. ..... (Ali Imran: 33).
3. Katakanlah: "Segala puji
bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambanya yang dipilih-Nya (isfhafa) ... (AI-Naml: 59).
4. Kalau sekiranya Allah
hendak memilih (isthafal) anak, tentu Dia akan memilih apa yang
Dia kehendaki ...... (Al-Zumar: 59).
5. "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu (isthafaki), mensucikan kamu
..... (Ali Imran: 42)
6. ..... dan melebihkan kamu
(wasthafaki)
atas
segala wanita di dunia ( yang semasa dengan kamu). (Ali Imran: 42).
7. ..... Nabi (mereka)
berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya (isthafahu) (menjadi rajamu) dan
menganugerahinya ilmu yang
luas serta tubuh yang perhasa . . . (Al-Baqarah: 247).
8. ..... sesungguhnya Aku
mernilih (melebihkan) kamu (ishthafaituka) dari manusio yang
lain untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku .....
(Al-A'raf: 144)
9. Kemudian Kitab itu Kami
wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih (isthafaina) di antara hamba-hamba
Kami ..... (Fathir: 32).
10. ..... dan sesungguhnya
Kami telah memilihnya (isthafainahu) di dunia (AI-Baqarah:
139).
11. Allah memilih (yasthafa) utusan-utusan-Nya
dari Malaikat dan dari manusia. (Al-Haj: 75).
12. Dan sesungguhnya mereka
pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan (Al-musthafin) yang paling baik (Shad:
47).
0 komentar:
Posting Komentar