Nabi Muhammad
Belajar Alkitab (Bibel) Sampai Hafal
“Siti Khadijah berumur 40 tahun pada waktu menikah dengan Muhammad. Muhammad SAW pada waktu itu berumur 25 tahun. Apabila Siti Khadijah berkata kenal benar kepada Muhammad sejak kecil, ini dapat dimengerti karena perbedaan umur itu dan apabila demikian tentulah Siti Khadijah telah mengajarkan Muhammad sejak kecil ajaran Taurat dan Injil bersama paman beliau Waraqah bin Naufal sehingga Muhammad sangat hafal akan ayat Taurat dan Injil. Karena pada waktu itu Al-Qur`an belum ada. Sehingga Al-Qur`an dimulainya dengan Alfatihah yang berkata Ummul Quran Ummul Kitab yang berarti Seluruh isi Al-Qur`an berasal dari Induk Alkitab” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 59).
Nabi Menikahi Wanita Kristen dengan Tatacara Kristen, dan Mendapat Kado Alkitab (Bibel)
“Istri beliau Siti Khadijah beragama Kristen Nasrani dan paman beliau Waraqah bin Naufal adalah pendeta bersama pendeta alim Buhaira namanya, dan umat pada waktu itu adalah semua umat Kristen Nasrani yang beribadah tentu di gereja, karena masjid pada waktu itu belum ada” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 68).
“Bila pamannya Siti Khadijah yaitu Waraqah bin Naufal, faham akan Taurat dan Injil, beliau adalah seorang Pendeta besar, atau seorang Pastur besar atau seorang Penginjil besar dan pada pernikahan Muhammad SAW dan Siti Khadijah tentulah beliau bertindak sebagai Wali atau Penghulu pada waktu itu, dan menyampaikan Firman Allah yaitu Taurat dan Injil, agama Yahudi dan Nasrani, karena agama Islam dan Alquran belum ada pada waktu itu” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 24).
“Pada waktu pernikahan berlangsung antara Muhammad SAW dengan Siti Khadijah seorang Nasrani, dan pasti hadiah Waraqah bin Naufal sebagai seorang Pendeta atau Pastur adalah sebuah Alkitab. Dan tentu Muhammad SAW selama 15 tahun bersama isterinya Siti Khadijah mempelajari Alkitab” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 53).
Nabi Muhammad Beribadah Kristen selama 15 tahun
“Pada waktu Muhammad SAW berumur 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah yang beragama Nasrani. Dan pada waktu itu Muhammad SAW berumur 40 tahun beliau bertahanuts menyendiri. Bila demikian Muhammad SAW telah bersama istrinya selama 15 tahun, beliau tentu beribadah bersama isterinya dan pamannya Waraqah bin Naufal dan Pendeta Buhaira yang mana tentu Muhammad SAW ikut beridadah Nasrani dan beliau bertahanuts menyendiri dengan segala bekal dan pelajaran Alkitab, Taurat dan Injil” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 35).
Nabi Muhammad Adalah Pencetus Agama Pantekosta dan Kharismatik
“Dan teringatlah aku akan ibadah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada waktu itu yang ada agama Nasrani Rooms Katolik yang dijalankan oleh Penguasa Romawi saat itu dan agama Nasrani yang memang telah ada yaitu yang dijalankan umat Nasrani, Siti Khadijah, Pendeta Waraqah bin Naufal dan Pendeta Bukhaira dan umat Arab umat Muhammad SAW pada saat itu.
Lalu Muhammad SAW mendapatkan Urapan Ruh Ulkudus yang didoakan oleh pendeta Waraqah bin Naufal, Pendeta Bukhaira dan istri beliau Siti Khadijah dan Nabi Muhammad mencetuskan agama Islam.
Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah kalau Islam sama dengan Pantekosta dan Kharismatik. Dan umat Pantekosta dan umat Kharismatik mengutamakan Urapan Ruh Ulkudus” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 76).
“Urapan Ruhul kudus yang sama sejak zaman dahulu kala itu, pada waktu Muhammad SAW mendapatkan-Nya. Sehingga dengan penemuan analisa ini aku beragama Pantekosta Kharismatik dan juga beragama Islam. Bagiku agama aliran apapun tidak menyelamatkan tetapi yang menyelamatkan adalah URAPAN RUH UL-KUDUS.
Maka Muhammad SAW pencetus Islam = Pencetus Pantekosta = Pencetus Kharismatik. Sehingga bagiku agama atau aliran yang kujalankan adalah Islam Kharismatik Pantekosta. Pada saat ini di banyak tempat diadakan Persekutuan Doa Bersama yaitu umat Khatolik Kharismatik, umat Protestan dan umat Pantekosta.”(Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 77).
“Atau disebut Persekutuan Doa Oikumene. Dan di Persekutuan Doa ini diadakan Ibadah dengan Urapan Ruh Ulkudus” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 78).
Nabi Muhammad disamakan dengan Pendeta Nurdin dan Lia Aminuddin (Lia Eden)
“Siti Khadijah berumur 40 tahun pada waktu menikah dengan Muhammad. Muhammad SAW pada waktu itu berumur 25 tahun. Apabila Siti Khadijah berkata kenal benar kepada Muhammad sejak kecil, ini dapat dimengerti karena perbedaan umur itu dan apabila demikian tentulah Siti Khadijah telah mengajarkan Muhammad sejak kecil ajaran Taurat dan Injil bersama paman beliau Waraqah bin Naufal sehingga Muhammad sangat hafal akan ayat Taurat dan Injil. Karena pada waktu itu Al-Qur`an belum ada. Sehingga Al-Qur`an dimulainya dengan Alfatihah yang berkata Ummul Quran Ummul Kitab yang berarti Seluruh isi Al-Qur`an berasal dari Induk Alkitab” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 59).
Nabi Menikahi Wanita Kristen dengan Tatacara Kristen, dan Mendapat Kado Alkitab (Bibel)
“Istri beliau Siti Khadijah beragama Kristen Nasrani dan paman beliau Waraqah bin Naufal adalah pendeta bersama pendeta alim Buhaira namanya, dan umat pada waktu itu adalah semua umat Kristen Nasrani yang beribadah tentu di gereja, karena masjid pada waktu itu belum ada” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 68).
“Bila pamannya Siti Khadijah yaitu Waraqah bin Naufal, faham akan Taurat dan Injil, beliau adalah seorang Pendeta besar, atau seorang Pastur besar atau seorang Penginjil besar dan pada pernikahan Muhammad SAW dan Siti Khadijah tentulah beliau bertindak sebagai Wali atau Penghulu pada waktu itu, dan menyampaikan Firman Allah yaitu Taurat dan Injil, agama Yahudi dan Nasrani, karena agama Islam dan Alquran belum ada pada waktu itu” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 24).
“Pada waktu pernikahan berlangsung antara Muhammad SAW dengan Siti Khadijah seorang Nasrani, dan pasti hadiah Waraqah bin Naufal sebagai seorang Pendeta atau Pastur adalah sebuah Alkitab. Dan tentu Muhammad SAW selama 15 tahun bersama isterinya Siti Khadijah mempelajari Alkitab” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 53).
Nabi Muhammad Beribadah Kristen selama 15 tahun
“Pada waktu Muhammad SAW berumur 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah yang beragama Nasrani. Dan pada waktu itu Muhammad SAW berumur 40 tahun beliau bertahanuts menyendiri. Bila demikian Muhammad SAW telah bersama istrinya selama 15 tahun, beliau tentu beribadah bersama isterinya dan pamannya Waraqah bin Naufal dan Pendeta Buhaira yang mana tentu Muhammad SAW ikut beridadah Nasrani dan beliau bertahanuts menyendiri dengan segala bekal dan pelajaran Alkitab, Taurat dan Injil” (Keselamatan Didalam Islam, hlm. 35).
Nabi Muhammad Adalah Pencetus Agama Pantekosta dan Kharismatik
“Dan teringatlah aku akan ibadah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada waktu itu yang ada agama Nasrani Rooms Katolik yang dijalankan oleh Penguasa Romawi saat itu dan agama Nasrani yang memang telah ada yaitu yang dijalankan umat Nasrani, Siti Khadijah, Pendeta Waraqah bin Naufal dan Pendeta Bukhaira dan umat Arab umat Muhammad SAW pada saat itu.
Lalu Muhammad SAW mendapatkan Urapan Ruh Ulkudus yang didoakan oleh pendeta Waraqah bin Naufal, Pendeta Bukhaira dan istri beliau Siti Khadijah dan Nabi Muhammad mencetuskan agama Islam.
Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah kalau Islam sama dengan Pantekosta dan Kharismatik. Dan umat Pantekosta dan umat Kharismatik mengutamakan Urapan Ruh Ulkudus” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 76).
“Urapan Ruhul kudus yang sama sejak zaman dahulu kala itu, pada waktu Muhammad SAW mendapatkan-Nya. Sehingga dengan penemuan analisa ini aku beragama Pantekosta Kharismatik dan juga beragama Islam. Bagiku agama aliran apapun tidak menyelamatkan tetapi yang menyelamatkan adalah URAPAN RUH UL-KUDUS.
Maka Muhammad SAW pencetus Islam = Pencetus Pantekosta = Pencetus Kharismatik. Sehingga bagiku agama atau aliran yang kujalankan adalah Islam Kharismatik Pantekosta. Pada saat ini di banyak tempat diadakan Persekutuan Doa Bersama yaitu umat Khatolik Kharismatik, umat Protestan dan umat Pantekosta.”(Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 77).
“Atau disebut Persekutuan Doa Oikumene. Dan di Persekutuan Doa ini diadakan Ibadah dengan Urapan Ruh Ulkudus” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Quran, hlm. 78).
Nabi Muhammad disamakan dengan Pendeta Nurdin dan Lia Aminuddin (Lia Eden)
“Isa Allaihi Salam dilahirkan dengan tiupan Ruhul Kudus. Pada waktu Isa naik ke Surga, Kenaikan Isa Almasih, Beliau meninggalkan Curahan Ruhul Kudus. Muhammad SAW mendapatkan Wahyu Ruhul Kudus. R Muhammad Nurdin diurapi Wahyu Ruhul Kudus. Lia Aminuddin menyampaikan permohonan dan dapat bimbingan Ruhul Kudus” (Kebenaran Yang Menyelamatkan, hlm. 71).
Itulah sebagian kecil fitnah Pendeta Muhamad Nurdin kepada Nabi Muhammad SAW. Tudingan lainnya terlalu banyak untuk dimuat di majalah yang halamannya terbatas. Semua tudingan ini hanyalah rekaan yang tidak berdasar sama sekali. Secara historis, tak ada satupun fakta, data dan referensi yang mendukung Pendeta asal Grogol, Jakarta Barat ini.
0 komentar:
Posting Komentar