Sebagaimana dalam Al-Quran disebutkan jumlah yang sesuai
dengan jumlah para Imam yang adil, disebutkan juga jumlah para penguasa sesat
yang sesuai dengan jumlah penguasa hingga datangnya masa "Al-Ghaibah
Al-Kubra"-nya Mahdi a.s. pada tahun 329 329 H.
Jumlah tersebut, juga sesuai dengan tahun wafatnya Ali AISamiri
r.a. yang merupakan wakil (naib) Imam Mahdi yang paling akhir.
Kata sulthan (penguasa) - sebagaimana lafaz nifaq
(hipokritas) berikut turunan katanya - disebutkan sebanyak 37 kali dalam
Al-Quran, yakni pada ayat-ayat berikut:
1. ..... Apakah kalian
hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama, yang kalian dan nenek-moyang
kalian menamkannya, padahal Allah sama sekali tidak menurunkan hujjah untuk itu
(sulthan) ..... (Al-A'raf: 71).
2. ..... Kamu tidak
mempunyai hujjah (sulthan) untuk ini. Pantaskah kamu mengatakan
kepada Allah apa-apa yang tidak kamu ketahui? (Yunus: 68).
3. Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Musa dengan tandatanda Kekuasaan Kami serta mukjizat (sulthan) yang nyata. (Hud:
96).
4. Kamu sebenarnya tidak
menyembah apapun yang selain Allah, kecuali hanya nama-nama yang kamu dan nenekmoyang
kamu membuat-buatnya. Allah tedak menurunkan suatu keterangan pun tentang
nama-nama tersebut (sulthan) ..... (Yusuf: 40).
5. ..... Kamu hendak
menghalang-halangi (dan membelokkan kami) dari apa yang disembah oleh nenek-moyang kami. Karena itu,
datangkanlah kepada kami bukti (sulthan) yang nyata (Ibrahim:
10).
6. ..... Dan tidak patut
bagi kami mendatangkan suatu bukti pun (sulthan) kepada kamu,
kecuali dengan izin Allah ..... (Ibrahim: 11).
7. ..... Sekali-kali
tiada kekuasaan (sulthan) bagiku terhadap kamu, selain (sekadar)
aku menyeru kamu lalu kamu mendengar seruanku ..... (Ibrahim : 22 ).
8. Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku maka tiada kekuasaan (sulthan) bagimu terhadap
mereka , kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (Al-Hijr:
42).
9. Sesungguhnya (syaitan) itu tidak ada
kekuasaannya (sulthan) bagi orang yang beriman dan bertawakkal kepada
Tuhannya ( AI-Nahl: 99 ).
10. Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku maka kamu tidak punya kekuasaan (sulthan) atas mereka ..... (AI-Isra:
65).
11. ..... Mengapa mereka
tidak rnengemukakan alasan (sulthan) yang terang (tentang
kepercayaan mereka)?.....(AI-Kahfi: 15).
12. 12. Kemudian Kami utus
Musa dengan saudaranya, Harun, sambil membawa tanda-tanda (Keagungan) Kami dan
bukti (sulthan) yang nyata. (Al-Mukminun: 45).
13. Sungguh aku benar-benar
akan menyiksanya dengan siksa yang keras, atau menyembelihnya, atau
benar-bertar ia datang kepadaku dengan alasan (sulthan) yang terang. (Al-Naml:
21).
14. Dan tidak ada kekuasaan (sulthan) (Iblis) atas mereka,
selain agar Kamu menghukumi
siapa yang benar-benar beriman kepada kehidupan akhirat ..... (Saba': 21).
15. Dan sekali-kali kami
tidak berkuasa (sulthan) terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang
melampaui batas. (Al-Shaffat: 30).
16. Atau, apakah kamu
mempunyai bukti (sulthan) yang nyata? (AI-Shaffat: 156).
17. 17. Dan sesungguhnya
telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami serta keterangan (sulthan)
yang nyata. (Ghafir: 23).
18. (Yaitu) orang-orang yang
memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa adanya alasan (sulthan) yang sampai kepada
mereka. . . (Ghafir: 35).
19. Sesungguhnya orang-orang
yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (sulthan) yang sampai kepada mereka,
maka tiada dalam dada mereka selain keinginan akan Kebesaran-Nya yang
sekali-kali tidak akan mereka capai . . . . . (Ghafir: 56).
20. 20. Dan janganlah kamu
menyombongkan diri kepada Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa bukti (sulthan) yang nyata. (Al-Dukhan: 19).
21. Dan juga pada Musa
(terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun
dengan membawa mukjizat (sulthan) yang nyata. (AI-Dzariyat:
30).
22. Ataukah mereka mempunyai
(tangga) ke langit untuk mendengarkan - pada tangga itu - hal-hal yang gaib?
Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka itu mendatangkan
keterangan (sulthan) yang nyata. (AI-Thur: 38).
23. Itu tidak lain hanyalah
nama-nama yang kamu dan nenekmoyang kamu menamakannya; Allah tidak menurunkan
suatu keteranganpun (sulthan) untuk (menyembah)-nya ..... (Al-Najm: 23).
24. ..... Maka lintasilah, kamu tidak akan
dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (sulthan) (Al-Rahman:
33).
25. Akan Kami masukkan ke
dalam hati orang-orang kafir itu rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan satu keteranganpun (sulthan) mengenainya ..... (Ali Imran: 151).
26. ..... Dan merekalah orang-orang
yang Kami berikan kepadanya alasan (sulthanan) yang nyata untuk (menawan atau membunuh) mereka. (An-Nisa: 91).
27. ..... Inginkah kamu mengadakan alasan (sulthanan)
yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? (An-Nisa: 144).
28. ...... Lalu Kami maafkan mereka
dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa, keterangan (sultahanan) yang nyata. (An-Nisa: 153).
29. ..... Padahal kamu tiduk takut
mempersekutuan Allah dengan segala sembahan yang Allah Sendiri tidak pernah
menurunkan hujjah (sulthan) kepadamu untuk mempersekutukan-Nya ..... (Al-An'am: 81).
30. ..... Dan (mengharamhan) mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang Allah tidak pernah menurunkan hujjah (sulthanan)
untuk itu ..... (Al-A'raf: 33).
31. ..... Dan barangsiapa dibunuh
secara zalim maha sesungguhnya Kami telah memberikan kekuasaan (sulthanan) kepada ahli warisnya ..... (AI-Isra: 33).
32. ..... Dan keluarkanlah (pula)
aku secara benar, dan berikanlah kepadaku -- dari sisi Engkau -- kekuasaan (sulthanan) yang menolong! (Al-Isra: 81).
33. Dan mereka menyembah
selain Allah, yang Allah tidak pernah menurunkan suatu keterangan (sulthanan) pun tentang itu ..... (Al-Haj: 71).
34. Allah berfirman:
"Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan akan Kami berikan kepada kamu
berdua kekuasaan (sulthanan) yang besar ..... (Al-Qashash: 35).
35. Atau pernahkah Kami
turunkan kepada mereka keterangan (sulthanan), lalu keterangan
tersebut menunjukhan (benarnya) apa yang dipersekutukan mereka dengan Tuhan? (Ar-Ruum:
35).
36. Sesungguhnya kekuasaan (sulthan) (syaitan) hanyalah terhadap
orang-orang yang mengambilnya menjadi pemimpin, dan terhadap orang-orang yang
mempersekutukan Allah. (Al-Nahl: 100).
37. Telah hilang kekuasaanku (sulthan) dari diriku. (QS.
69:29).
Adapun ayat-ayat yang mencantumkan kata nifaq
berikut turunan katanya dan disebutkan setelah kata sulthan adalah sebagai
berikut:
1. Dan supaya Allah
mengetahui siapa orang-urang yang munafik, kepada mereka
dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah
(dirimu)" ..... (Ali Imran: 167).
2. Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-urang munafik yang berkata kepada saudara-saudara:
"Marilah kita berjuang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu) ..... (Al-Hasyr: 11).
3. Dan di antara orang-orang
Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik, dan juga diantara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka ..... (Al-Taubah: 101).
4. Maka Allah menimbulkan kemunafikannya pada hati mereka
sampai kepada waktu mereka menemui Allah ..... (Al-Taubah: 77).
5. Orang-orang Arab Badui
itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya ...... (At-Taubah: 97).
6. Orang-orang munafik laki-laki dan ..... (Al-Taubah: 67).
7. Allah mengancam
orang-orang munafik laki-laki dan ..... (AlTaubah: 68).
8. Sehingga Allah mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan ...... (Al-Ahzab: 73).
9. Dan supaya Dia mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan ..... (AI-Fath: 6).
10. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan ..... (AlHadid:
13).
11. (Ingatlah) ketika
orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di
dalam hatinya berkata: "Mereka itu (kaum mukmin) ditipu oleh
agamanya". ..... (AI-Anfal: 49).
12. Orang-orang munafik itu takut akan
diturunkan kepada mereka suatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi pada
hati mereka ..... (At-Taubah: 64).
13. ..... Dan orang-orang munafik perempuan, sebagiannya dari sebagian yang lain ..... (At-Taubah: 67).
14. Dan di antara orang-orang
Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik; dan juga di antara
penduduk Madinah ..... (At-Taubah: 101).
15. Dan (ingatlah) ketika
orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata:
"Allah dan RasulNya tidak menjadikan kepada kami melainkan tipu
daya" (Al-Ahzab:
12).
16. Sesungguhnya jika tidak
berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang
berpenyakit dalam hatinya dan orangorang yang menyebarkan kabar bohong ..... (Al-Ahzab: 60).
17. Pada hari ketika
orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebagian dari cahayamu" ..... (Al-Hadid: 13).
18. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu,
mereka berkata: "Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benarbenar
Rasulullah" (Al-Munafiqun: 1),
19. ..... Niscaya kamu lihat
orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan
sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (An-Nisa: 61).
20. Maka mengapakah kamu
menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah
memberi mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ...... (An-Nisa: 88).
21. Kabarkanlah kepada
orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang
pedih. (An-Nisa: 138).
22. ..... Sesungguhnya akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang kafir di Jahanam (An-Nisa: 140).
23. Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan
Allah akan membalas tipuan mereka ..... (An-Nisa: 142).
24. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan)
pada tingkat yang paling bawah dalam neraka ..... (An-Nisa: 145).
25. ..... Mereka telah lupa kepada
Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orangorang yang fasik. (At-Taubah:
67).
26. Allah mengancam
orang-orang munafik laki-laki dan munafik perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahanam (At-Taubah: 68).
27. Hai Nabi, berjihadlah
(melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap
keraslah terhadap mereka . . . (At-Taubah: 73).
28. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar mengetahui orangorang yang beriman, dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang munafik. (Al-Ankabut: 11).
29. Hai Nabi, bertawakallale
kepada Allah, dan janganlah kamu menuruti (kemginan) orang-orang kafir dan
orang-orang munafik ..... (Al-Ahzab 1).
30. ..... Menyiksa orang-orang munafik, jika dikehendaki-Nya,
atau menerima taubat mereka ..... (AI-Ahzab: 24).
31. Dan janganlah kamu
menuruti orang-orang kafir dan orangorang munafik, janganlah kamu hiraukan
gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah ...... (Al-Ahzab: 48).
32. Sehingga Allah
mengazabkan orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan ..... (Al-Ahzab: 48).
33. Dan supaya Dia mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan munafi'k perempuan dan
orang-orang laki-laki musyrik dan perempuan . . . (AI-Fath: 6).
34. ..... Dan Allah mengetahui
bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar para
pendusta. (Al-Munafiqun:
1).
35. ..... Padahal kepunyaan
Allahlah perbendaharahaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami. (Al-Munafiqun: 7 ).
36. ..... Padakal kekuatan itu
hanyalah bagi Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi
orang-orang munafik tiada mengetahui. (Al-Muanfiqun: 8).
37. Hai Nabi, perangilah
orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah
terhadap mereka ..... (AlTahrim: 7).